Kecil, Tingkat Kerusakan Hutan di Jateng
Posted in: Berita & Press Release
Suara
Merdeka, PATI – Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah Ir Bowo Suryoko MM
mengungkapkan, bencana banjir yang melanda di sejumlah kabupaten/kota
itu bukan semata-mata karena kerusakan hutan. Sebab, tingkat kerusakan
hutan di wilayahnya relatif kecil. “Hutan memang ada pengaruhnya, tetapi
untuk banjir kali ini lebih pada anomali iklim. Sekarang ada tiga musim
di Indonesia, yakni kemarau, kemarau basah, dan hujan,” ujarnya di
sela-sela pendistribusian bantuan dan pembuatan posko bencana di Pati,
kemarin.
Dalam kesempatan itu, Bowo didampingi
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng Crystanto,
dan jajaran Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali
Jratun, serta Perum Perhutani. Bowo menambahkan, banjir di Jateng itu
terjadi di wilayah pantura utara (pantura). Adapun daerah pantai selatan
tidak.
Dengan demikian, tidak serta-merta bisa
disimpulkan jika penyebab utama banjir lantaran kondisi hutan di Jateng
rusak parah. Dia menjelaskan, luasan hutan alam dan rakyat di wilayahnya
saat ini mencapai 3.000.000 hektare. Luasan itu setara dengan 42% dari
wilayah di provinsi ini. Mengenai kualitasnya, juga tidak diragukan
lagi.
Sebab, selama enam tahun berturut-turut
sejak 2006, Jateng selalu mendapat penghargaan dalam bidang penghijauan
dan konservasi alam untuk hutan dari Pemerintah Pusat. Meski demikian,
kata dia, pihaknya masih memiliki pekerjaan penting untuk makin
menyadarkan masyarakat terlibat dalam mengelola hutan.
Popok Bayi Untuk itu, pemerintah
berupaya mengajak mereka lebih memerhatikan hal tersebut, di antaranya
melalui bantuan yang dikelola Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(BPDAS) Pemali Jratun. Tahun ini, pihaknya memfasilitasi penanaman
pohon, pemberian bantuan kredit lunak berjangka hingga delapan tahun itu
akan diberikan kepada 85 unit (kelompok), masing-masing mendapat Rp 50
juta.
Sementara itu, kata dia, bantuan yang
disalurkan kepada korban banjir di Pati, Kudus, dan Jepara, kemarin, di
antaranya makanan, pakaian pantas pakai, popok bayi, dan pembalut.
Selain itu, pihaknya juga membuka posko bencana di kantor Sub Seksi
BKSDAWilayah I Pati. Posko dilengkapi sebuah perahu karet dan sejumlah
motor trail untuk keperluan bantuan penanganan bencana dan pascabencana
di Pati dan sekitarnya.
Kegiatan sosial itu merupakan rangkaian
dari peringatan Hari Bakti Ke-31 Rimbawan. Pihaknya bersama Korp
Rimbawan juga menggelar donor darah, kunjungan kepada para pensiunan,
janda, dan yatim piatu, penanaman pohon. Selain itu, menggelar jalan
sehat, upacara, dan pembinaan pegawai.
(H49-71)
Suara Merdeka | 06 Pebruari 2014 | Hal. 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar